Rabu, 09 Agustus 2017

SISTEM REGULASI MANUSIA (ALAT INDERA)

Hasil gambar untuk sistem regulasi manusia
B. SISTEM INDRA PADA MANUSIA
1. Indra Penglihatan (Mata)
  a. Bagian-bagian mata

            1) Sklera : berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melekatnya otot mata.
            2) Kornea : terletak didepan sklera ; kornea di bungkus oleh konjungtiva yang melindungi kornea dari gesekan.
            3) Koroid : banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen ; pada koroid terdapat iris, pupil, lensa dan badan bening.
            4) Iris : berfungsi memberi warna pada mata dan sebagian diafragma untuk mengatur besar kecilnya pupil.
            5) Pupil : berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dan melindungi retina. Jika cahaya yang masuk ke pupil banyak, pupil akan mengecil dan jika cahaya yang masuk ke pupil sedikit, pupil akan membesar.
            6) Lensa mata : berfungsi memfokuskan cahaya sehingga menjadi bayangan yang jelas pada retina. Lensa mata memiliki daya akomodasi mata, yaitu kemampuan untuk memipih (menipis) dan mencembung (menebal). Bayangan yang dibentuk lensa mata bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
            7) Badan bening (vitreus humor) : berfungsi meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina, menyokong lensa, dan menjaga bentuk bola mata.
            8) Retina : mengandung saraf penglihatan (saraf optik). Di retina juga terdapat bagian yang paling peka terhadap cahaya, yaitu bintik kuning (fovea) dan bagian yang tidak pek terhadap cahaya, yaitu bintik buta.
            Retina mengandung sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel kerucut amat peka terhadap cahaya dan berperan dalam membedakan warna. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin. Sel batang hanya mampu menerima rangsangan cahaya yang kurang terang dan tidak dapat membedakan warna. Pigmen pada sel batang yang peka terhadap cahaya disebut rodopsin.
2. Indra Penciuman (Hidung)
Ø Hidung menerima rangsangan bau. Saraf pembau terletak pada selaput lendir rongga hidung bgaian atas.
3. Indra Pendengaran (Telinga)
  a. Bagian-bagian telinga
            1) Telinga bagian luar 
ð daun telinga (pinna) dan saluran telinga luar.
            2) Telinga bagian tengah 
ð gendang telinga (membran timfani), tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), tulang sanggurdi (stapes), dan tuba Eustachius.
            3) Telinga bagian dalam 
ð tingkap oval, rumah siput (koklea), tiga salurang setengah lingkaran (kanalis semisirkularis), utrikulus dn sakulus. Di dalam klokea terdapat saraf pendengaran. Kanalis semisirkularis, utrikulus dan sakulus berfungsi sebagai alat keseimbangan.
  b. Proses keseimbangan
            
v Ampula pada dasar saluran setengah lingkaran mengandung rambut kecil bersilia yang berfungsi sebagai reseptor yang disebut krista. Krista terdapat dalam kupula. Jika kepala menggelengm kupula ikut bergoyang dan silia melengkung. Pelengkungan silia ini menimbulkan impuls saraf yang kemudian disampaikan ke otak.
            
v Vestibulu terdiri atas sakulus dan utrikulus. Sakulus dan utrikulus dilapisi oleh sel rambut dan silia serta memiliki sel reseptor di dalam dindingnya yang disebut makula. Makula terbenam dalam massa seperti jeli yang mengandung kristal kapur. Masssa ini disebut otolith. Jika kepala menggeleng, otolith juga ikut bergoyang dan silia melengkung. Pelengkungan silia ini menghasilkan impuls saraf yang kemudia dikirim ke otak. Otak mengolah impuls itu menjadi informasi tentang posisi kepala.
4. Indra Pengecap (Lidah)
Ø Ujung saraf pengecap terletak di bagian liah yang berbintil-bintil kecil (papila).Ø Lidah memiliki tiga macam papila yaitu :
            a. Papila bentuk benang : papila peraba.
            b. Papika seperti huruf V : papila pengecap
            c. Papil berbentuk palu : papila pengecap
Ø Tidak semua bagian lidah peka terhadap semua rasa. Contoh :
            a. Ujung lidah, peka terhadap rasa manis
            b. Sisi lidah bagian depan, peka teradap rasa asin.

            c. Sisi lidah bagian belakang, peka terhadap rasa asam
            d. Pangkal lidah, peka terhadap rasa pahit.
5. Indra Peraba (Kulit)
Ø Rangsangan dirasakan oleh sel saraf pada epidermis dan dermis kulit.Ø Saraf-saraf pada kulit terdiri atas :
            a. Ujung saraf meissner : peka terhadap sentuhan.
            b. Ujung saraf Paccini : peka terhadap teknan.
            c. Ujung saraf Krause : peka terhadap dingin.
            d. Ujung saraf Ruffini : peka terhadap panas.
            e. Ujung saraf bebas (tanpa selaput) : peka  terhadap nyeri.
            f. Ujung saraf sekeliling rambut : ujung saraf peraba.
            g. Lempeng Merkel : peka terhadap sentuhan dan tekanan ringan.
Hasil gambar untuk sistem regulasi manusiaC. SISTEM ENDOKRIN
u Sistem endokrin terdiri atas kelenjar yang menyekresikan (menghasilkan) hormon. Hormon langsung dialirkan melalui pembuluh darah ke bagian tubuh yang terletak jauh dari kelenjar tersebut. Hormon memengaruhi sel, jaringan, atau organ tertentu yang disebut sel, jaringan atau organ target.u Kelenjar endokrin pada manusia antara lain :
1. Kelenjar hipofisis (pituitari)
Ø Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland. Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior, intermediet, da posterior.
  a. Kelenjar hipofisis interior
            
v Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan hormon :
            1) Hormon pertumbuhan (Growth hormone/GH) 
ð menstimulasi pertumbuhan, sintesis (pembentukan) protein, dan metabolisme lemak.
            2) Hormon tiroid (Thyroid-stimulating Hormone/TSH) 
ð menstimulasi kelenjar tiroid agar menghasilkan tiroksin.
            3) Hormon peluteinan (Luteinising Hormone/LH) 
ð pada perempuan, LH merngsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, serta sekresi estrogen dan progesteron ; pada laki-laki, LH merangsnag sekresi testoteron.
            4) Hormon ardenokortikotropik (Adenocorticotrophic Hormone/ACTH) 
ðmerangsang sekresi beberapa hormon oleh korteks adrenal.
            5) Hormon penstimulasi folikel (Follicle stimulating hormone/FSH) 
ð pada perempuan, FSH merangsang perkembangan folikel dalam ovarium ; pada laki-laki, FSH merangsang testis agar menghasilkan sperma.
            6) Prolaktin (Prolactin/PRL) 
ð merangsang pembentukan susu dan sekresinya dari kelenjar susu.
  b. Kelenjar hipofisis tengah
            
v Kelenjar hipofisis tengah menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH). MSH berfungsi untuk merangsang pembentukan melanin yang memengaruhi warna kulit seseorang.
  c. Kelenjar hipofisis posterior
            Kelenjar hipofisis posterior menghasilkan :
            1) Hormon antidiuretik (Antidiuretic Hormone/ADH)
ð meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus renal di ginjal sehingga menyebabkan produksi urine oleh ginjal berkurang.
            2) Oksitosin 
ð pada perempuan, oksitosin merangsang kontraksi otot rahim pada st melahirkan dan merangsang kontraksi sel kontraktil dari kelenjar susu agar mengeluarkan air susu ; pada laki-laki, oksitosin menyebabkan ejakulasi sperma.
2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Ø Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin, triodotironin, dan kalsitonin.ØTiroksin dan triodotironin berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme sebagian besar sel tubuh, meningkatkan suhu tubuh dan mengatur pertumbuhan serta perkembangan.Ø Kalsitonin berfungsi untuk mempercepat penyerapan kalsium oleh tulang.
3. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)
Ø Kelenjar paratiroid menyekresikan parathormon (PTH) yang berfungsi mengatur metabolisme kalsium dan fosfat.
4. Kelenjar Timus
Ø Kelenjar timus merupakan kelenjar penimbunan hormon pertumbuhan. Setelah dewasa, kelenjar ini tidak berfungsi lagi.
5. Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)
Ø Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks adrenal) dan bagian dalam (medula adrenal).Ø Korteks adrenal menghasilkan antara lain mineralokortiloid dan glukokortikoid.Ø Mineralokortikoid berfungsi mengatur metabolisme ion organik. Glukokortikoid berfungsi mengatur metabolisme glukosa.Ø Medula drenal mmenghasilkan adrenalin dan noradrenalin. Keduanya meningkatkan kadar gula dan asam lemak dalam darah, meningkatkan aktivitas jantung, serta meningkatkan laju metabolisme.
6. Kelenjar Pankreas
Ø Pulau-pulau Langerhans dalam kelenjar pankreas menghasilkan insulin dan glukagon. Insulin mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga menurunkan kadar gua darah. Glukagon mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga meningkatkan kadar gula darah.
7. Ovarium
ØOvarium menghasilkan esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini berpengaruh dalam pertumbuhan kelamin sekunder perempuan.
8. Testis
Ø Testis menghasilkan hormon testoteron yang berpengaruh dalam pertumbuhan kelamin sekunder laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar