Rabu, 09 Agustus 2017

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

Jaringan tubuh yang berperan penting dalam sistem Pertahanan Tubuh
adalah jaringan darah dan jaringan limfa.

SISTEM LIMFATIK
Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan kembali ke peredaran darah.
Organ limfoid berfungsi sebagai tempat hidup sel fagositik dan limfosit
 yang berperan penting untuk melawan penyakit
Hasil gambar untuk SISTEM PERTAHANAN TUBUH


Fungsi sistem limfa adalah sebagai berikut.
  1.  Mengambil kelebihan cairan dari jaringan dan mengembalikannya ke darah.
  2.  Mengabsorpsi lemak dan laktekal di usus halus kemudian mengangkutnya ke darah.
  3.  Membantu pertahanan tubuh melawan penyakit.


1.     Pembuluh Limfa
Pembuluh limfa merupakan bagian penting dalam sistem peredaran limfa.
Peredaran limfa adalah peredaran terbuka. Cairan limfa yang berasal
dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan
 terkumpul pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus dekster).

Cairan limfa yang berasal dari bagian selain yang bermuara
di pembuluh limfa kanan akan bermuara pada pembuluh limfa dada (duktus toraksikus).


Organ-organ limfoid
Organ-organ limfoid mencakup sumsum merah, nodus limfa, limpa, timus dan tonsil.


Sumsum merah
       Sumsum merah mencakup jaringan yang menghasilkan limfosit.
       Perkembangan selanjutnya limfosit akan menjadi sel B atau sel T tergantung pada pematangannya.
       Kedua jenis limfosit tersebut bersirkulasi seluruh tubuh dan limfa, kemudian terkonsentrasi dalam limpa, nodus limfa dan jaringan limfatik.

Nodus limfa
       Nodus limfa diselubungi jarungan ikat longgar yang membagi nodus menjadi nodulus-nodulus.
       Tiap nodulus mengandung ruang-ruang (sinus) yang berisi limfosit dan makrofog.
       Jadi, fungsi nodus limfa adalah menyaring mikroorganisme yang ada dalam limfa.

 Limpa
  • Limpa adalah organ limfoid terbesar.
  • Limpa mempunyai dua fungsi utama,
       membuang antigen yang terdapat dalam darah,
       menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.

Timus
  • Adalah tempat dimana limfosit berkembang menjadi sel T.
  • Timus berbeda dengan organ limfoid lainnya karena hanya berfungsi untuk tempat pematangan limfosit.
  • Selain itu juga karena timus adalah datu-satunya organ limfoid yang tidak memerangi antigen secara langsung.

SISTEM KEKEBALAN (IMUN)
1.         Kekebalan Bawaan
Penghalang yang melindungi tubuh, sel dan senyawa kimia
yang berfungsi sebagai pertahanan pertama telah ada sejak kita dilahirkan.

A. Perlindungan Permukaan
Kulit dan membran mikrosa merupakan lapis pertama pertahanan tubuh.
Apabila mikroba dapat menembus kulit, membran mukosa
yang akan menjerat mikroba tersebut.

Perlindungan yang dihasilkan oleh kulit dan membran mukosa adalah:
1.    Hasil sekresi kulit cenderung bersifat asam (pH 3-5), sehingga
menghambat pertumbuhan bakteri.   Minyak (sebum) pada
 kulit mengandung zat yang beracun bagi bakteri.
2. Mukosa lambung mengandung larutan yang dapat membunuh mikroorganisme.
3. Lidah dan air mata mengandung lisozim, yaitu enzim penghancur bakteri.
4. Lendir yang lengket akan memerangkap mikroorganisme yang
    masuk ke saluran pencernaan dan saluran pernapasan.

B.Kekebalan dalam tubuh
Kekebalan dalam tubuh mencakup fagosit, sel natural killer (sel NK) dan protein antimikroba.

fagosit
Sel yang termasuk fagosit (sel pemakan) misalnya makrofag, neutrofil dan eosinofil yang merupakan bagian dari sel darah putih. Eonosfil merupakan fagosit yang lemah, tetapi berperan penting dalam pertahanan tubuh melawan cacing parasit.



Sel Natural Killer (Sel NK)
Sel NK merupakan sel pertahanan yang mampu melisis dan membunuh sel-sel kanker serta sel tubuh yang terinfeksi virus sebelum diaktifkannya sistem kekablan adaptif.
Sel-sel ini dengan cara  menyerang menyerang membran sel target dan melepaskan senyawa kimia yang disebut perforin.

Protein antimikroba
  • Protein antimikroba meningkatkan pertahanan dalam tubuh dengan melawan mikroorganisme secara langsung atau dengan menghalangi kemampuannya untuk bereproduksi.
  • Protein antimikroba yang penting adalah interferon dan protein komplemen.
  • Interferon melindungi bagian sel lain di sekitarnya dengan cara menghambat perbanyakan sel-sel yang terinfeksi.
  • Protein komplemen dapat diaktifkan oleh munculnya ikatan antigen dan antibodi atau jika protein komplemen bertemu dengan molekul polisakarida di permukaan tubuh mikroorganisme.


2. Kekebalan adaptif
Kekebalan adaptif mampu mengenali dan mengingat patogen spesifik sehingga dapat bersiap bila infeksi patagon yang sama terjadi di kemudian hari.
Contoh sistem kekebalan adaptif yang penting adalah limfosit.

Limfosit
Limfosit telah matang sebelum bertemu dengan antigen yang akan dilawannya.
Artinya, bukan gen kitalah yang menentukan benda asing yang akan dilawan oleh limfosit.


Jika ada protein asing (antigen) masuk kedalam tubuh, sel B yang telah
spesialisasi akan menghasilkan protein yang disebut antibodi yang
 disebut juga imunoglobulin (Ig).
Ada tiga jenis antigen, yaitu:
  1. Heteroantigen, merupakan antigen yang berasal dari spesies lain.
  2. Isoantigen, merupakan antigen dari spesies yang sama tetapi struktur genetiknya berbeda.
  3. Autoantigen, merupakan antigen yang berasal dari tubuh itu sendiri dan menyebabkan pembentukan antibodi tubuh juga.

Antibodi tidak dapat langsung menghancurkan antigen.
Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen disebut presipitin.
Antibodi yang dapat menguraikan antigen disebut lisin.
Antibodi yang dapat menawarkan racun disebut antitoksin.
Keadaan sistem pertahanan tubuh yang sangat peka terhadap antigen tertentu disebut alergi.

Macam-macam Kekebalan Tubuh

Dilihat dari segi imunologis, kekebalan dibagi atas:
a.    Kekebalan aktif
Kekebalan aktif adalah bila tubuh menghasilkan antibodi
untuk menahan molekul asing (antigen).
Kekebalan aktif dapat juga terbentuk dengan vaksinasi.
b. Kekebalan pasif
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang didapat dari pemindahan
antibodi dari suatu individu ke individu lainnya. 
Kekebalan pasif juga dapat terjadi secara buatan dengan
menyuntikkan antibodi dari manusia atau hewan yang telah kebal
terhadap suatu penyakit, misalnya rabies atau anjing gila.

Penyakit yang Berhubungan dengan Sistem Kekebalan 
         a. AIDS
                Virus ini disebut HIV (Human Immunodeficiency Virus).
                HIV menginfeksi sel T limfosit.
       .         Sel T yang terinfeksi dapat membentuk virus baru dalam jangka waktu yang lama.
                HIV juga dapat menetap selama bertahun-tahun sebagai provirus yang selalu menyerang 
               sistem  kekebalan.

        b.  Autoimunitas
Autoimunitas adalah suatu kelainan dimana sistem kekbalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Contoh penyakit autoimunitas adalah penyakit Addison kelenjar adrenal, toroiditis, artritis rematoid, multiple sclerois,anemia pernisisus dan lupus.

SISTEM REGULASI MANUSIA (ALAT INDERA)

Hasil gambar untuk sistem regulasi manusia
B. SISTEM INDRA PADA MANUSIA
1. Indra Penglihatan (Mata)
  a. Bagian-bagian mata

            1) Sklera : berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melekatnya otot mata.
            2) Kornea : terletak didepan sklera ; kornea di bungkus oleh konjungtiva yang melindungi kornea dari gesekan.
            3) Koroid : banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen ; pada koroid terdapat iris, pupil, lensa dan badan bening.
            4) Iris : berfungsi memberi warna pada mata dan sebagian diafragma untuk mengatur besar kecilnya pupil.
            5) Pupil : berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dan melindungi retina. Jika cahaya yang masuk ke pupil banyak, pupil akan mengecil dan jika cahaya yang masuk ke pupil sedikit, pupil akan membesar.
            6) Lensa mata : berfungsi memfokuskan cahaya sehingga menjadi bayangan yang jelas pada retina. Lensa mata memiliki daya akomodasi mata, yaitu kemampuan untuk memipih (menipis) dan mencembung (menebal). Bayangan yang dibentuk lensa mata bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.
            7) Badan bening (vitreus humor) : berfungsi meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina, menyokong lensa, dan menjaga bentuk bola mata.
            8) Retina : mengandung saraf penglihatan (saraf optik). Di retina juga terdapat bagian yang paling peka terhadap cahaya, yaitu bintik kuning (fovea) dan bagian yang tidak pek terhadap cahaya, yaitu bintik buta.
            Retina mengandung sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel kerucut amat peka terhadap cahaya dan berperan dalam membedakan warna. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin. Sel batang hanya mampu menerima rangsangan cahaya yang kurang terang dan tidak dapat membedakan warna. Pigmen pada sel batang yang peka terhadap cahaya disebut rodopsin.
2. Indra Penciuman (Hidung)
Ø Hidung menerima rangsangan bau. Saraf pembau terletak pada selaput lendir rongga hidung bgaian atas.
3. Indra Pendengaran (Telinga)
  a. Bagian-bagian telinga
            1) Telinga bagian luar 
ð daun telinga (pinna) dan saluran telinga luar.
            2) Telinga bagian tengah 
ð gendang telinga (membran timfani), tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), tulang sanggurdi (stapes), dan tuba Eustachius.
            3) Telinga bagian dalam 
ð tingkap oval, rumah siput (koklea), tiga salurang setengah lingkaran (kanalis semisirkularis), utrikulus dn sakulus. Di dalam klokea terdapat saraf pendengaran. Kanalis semisirkularis, utrikulus dan sakulus berfungsi sebagai alat keseimbangan.
  b. Proses keseimbangan
            
v Ampula pada dasar saluran setengah lingkaran mengandung rambut kecil bersilia yang berfungsi sebagai reseptor yang disebut krista. Krista terdapat dalam kupula. Jika kepala menggelengm kupula ikut bergoyang dan silia melengkung. Pelengkungan silia ini menimbulkan impuls saraf yang kemudian disampaikan ke otak.
            
v Vestibulu terdiri atas sakulus dan utrikulus. Sakulus dan utrikulus dilapisi oleh sel rambut dan silia serta memiliki sel reseptor di dalam dindingnya yang disebut makula. Makula terbenam dalam massa seperti jeli yang mengandung kristal kapur. Masssa ini disebut otolith. Jika kepala menggeleng, otolith juga ikut bergoyang dan silia melengkung. Pelengkungan silia ini menghasilkan impuls saraf yang kemudia dikirim ke otak. Otak mengolah impuls itu menjadi informasi tentang posisi kepala.
4. Indra Pengecap (Lidah)
Ø Ujung saraf pengecap terletak di bagian liah yang berbintil-bintil kecil (papila).Ø Lidah memiliki tiga macam papila yaitu :
            a. Papila bentuk benang : papila peraba.
            b. Papika seperti huruf V : papila pengecap
            c. Papil berbentuk palu : papila pengecap
Ø Tidak semua bagian lidah peka terhadap semua rasa. Contoh :
            a. Ujung lidah, peka terhadap rasa manis
            b. Sisi lidah bagian depan, peka teradap rasa asin.

            c. Sisi lidah bagian belakang, peka terhadap rasa asam
            d. Pangkal lidah, peka terhadap rasa pahit.
5. Indra Peraba (Kulit)
Ø Rangsangan dirasakan oleh sel saraf pada epidermis dan dermis kulit.Ø Saraf-saraf pada kulit terdiri atas :
            a. Ujung saraf meissner : peka terhadap sentuhan.
            b. Ujung saraf Paccini : peka terhadap teknan.
            c. Ujung saraf Krause : peka terhadap dingin.
            d. Ujung saraf Ruffini : peka terhadap panas.
            e. Ujung saraf bebas (tanpa selaput) : peka  terhadap nyeri.
            f. Ujung saraf sekeliling rambut : ujung saraf peraba.
            g. Lempeng Merkel : peka terhadap sentuhan dan tekanan ringan.
Hasil gambar untuk sistem regulasi manusiaC. SISTEM ENDOKRIN
u Sistem endokrin terdiri atas kelenjar yang menyekresikan (menghasilkan) hormon. Hormon langsung dialirkan melalui pembuluh darah ke bagian tubuh yang terletak jauh dari kelenjar tersebut. Hormon memengaruhi sel, jaringan, atau organ tertentu yang disebut sel, jaringan atau organ target.u Kelenjar endokrin pada manusia antara lain :
1. Kelenjar hipofisis (pituitari)
Ø Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland. Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior, intermediet, da posterior.
  a. Kelenjar hipofisis interior
            
v Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan hormon :
            1) Hormon pertumbuhan (Growth hormone/GH) 
ð menstimulasi pertumbuhan, sintesis (pembentukan) protein, dan metabolisme lemak.
            2) Hormon tiroid (Thyroid-stimulating Hormone/TSH) 
ð menstimulasi kelenjar tiroid agar menghasilkan tiroksin.
            3) Hormon peluteinan (Luteinising Hormone/LH) 
ð pada perempuan, LH merngsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, serta sekresi estrogen dan progesteron ; pada laki-laki, LH merangsnag sekresi testoteron.
            4) Hormon ardenokortikotropik (Adenocorticotrophic Hormone/ACTH) 
ðmerangsang sekresi beberapa hormon oleh korteks adrenal.
            5) Hormon penstimulasi folikel (Follicle stimulating hormone/FSH) 
ð pada perempuan, FSH merangsang perkembangan folikel dalam ovarium ; pada laki-laki, FSH merangsang testis agar menghasilkan sperma.
            6) Prolaktin (Prolactin/PRL) 
ð merangsang pembentukan susu dan sekresinya dari kelenjar susu.
  b. Kelenjar hipofisis tengah
            
v Kelenjar hipofisis tengah menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH). MSH berfungsi untuk merangsang pembentukan melanin yang memengaruhi warna kulit seseorang.
  c. Kelenjar hipofisis posterior
            Kelenjar hipofisis posterior menghasilkan :
            1) Hormon antidiuretik (Antidiuretic Hormone/ADH)
ð meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus renal di ginjal sehingga menyebabkan produksi urine oleh ginjal berkurang.
            2) Oksitosin 
ð pada perempuan, oksitosin merangsang kontraksi otot rahim pada st melahirkan dan merangsang kontraksi sel kontraktil dari kelenjar susu agar mengeluarkan air susu ; pada laki-laki, oksitosin menyebabkan ejakulasi sperma.
2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Ø Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin, triodotironin, dan kalsitonin.ØTiroksin dan triodotironin berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme sebagian besar sel tubuh, meningkatkan suhu tubuh dan mengatur pertumbuhan serta perkembangan.Ø Kalsitonin berfungsi untuk mempercepat penyerapan kalsium oleh tulang.
3. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)
Ø Kelenjar paratiroid menyekresikan parathormon (PTH) yang berfungsi mengatur metabolisme kalsium dan fosfat.
4. Kelenjar Timus
Ø Kelenjar timus merupakan kelenjar penimbunan hormon pertumbuhan. Setelah dewasa, kelenjar ini tidak berfungsi lagi.
5. Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)
Ø Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks adrenal) dan bagian dalam (medula adrenal).Ø Korteks adrenal menghasilkan antara lain mineralokortiloid dan glukokortikoid.Ø Mineralokortikoid berfungsi mengatur metabolisme ion organik. Glukokortikoid berfungsi mengatur metabolisme glukosa.Ø Medula drenal mmenghasilkan adrenalin dan noradrenalin. Keduanya meningkatkan kadar gula dan asam lemak dalam darah, meningkatkan aktivitas jantung, serta meningkatkan laju metabolisme.
6. Kelenjar Pankreas
Ø Pulau-pulau Langerhans dalam kelenjar pankreas menghasilkan insulin dan glukagon. Insulin mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga menurunkan kadar gua darah. Glukagon mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga meningkatkan kadar gula darah.
7. Ovarium
ØOvarium menghasilkan esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini berpengaruh dalam pertumbuhan kelamin sekunder perempuan.
8. Testis
Ø Testis menghasilkan hormon testoteron yang berpengaruh dalam pertumbuhan kelamin sekunder laki-laki.

SISTEM REGULASI MANUSIA (SISTEM SARAF PUSAT)

Hasil gambar untuk sistem regulasi manusiaA.SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf(neuron). Neuron terdiri atas dendrit, badan sel, dan akson yang di selubungi oleh selubung bermielin dan neurilema.
Susunan sistem saraf manusia adalah sebagai berikut : 
1. Sistem Saraf Pusat


Ø Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan dan pengendalian. Sistem saraf ini diselubungi oleh selaput meninges. Meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu dura mater (lapisan luar), araknoid(lapisan tengah), dan pia meter (lapisan dalam).

Ø Sistem saraf pusat terdiri atas :
  a. Otak besar (serebrum)
            v Merupakan pusat pengatur ingatan, kecerdasan, kesadaran dan kemauan serta sumber dari semua kegiatan atau gerakan yang disadari.
            v Otak besar terbagi menjadi hemisfer serebrum kanan dan hemisfer serebrum kiri. Hemisfer serebrum kanan mengatur kegiatan tubuh bagian kiri, sedangkan hemisfer serebrum bagian kanan mengatur kegiatan tubuh bagian kanan.
            v Setiap hemisfer dibedakan menjadi empat bagian, yaitu belakang, samping, tengah dan depan.
            v Bagian belakang (lobus oksipital) berfungsi sebagai pusat penglihatan.
            v Bagian samping (lobus temporal) berfungsi sebagai pusat pendengaran.
            v Bagian tengah (lobus arietal) berfungsi sebagai pusat integrasi input sensori dari kulit dan otot rangka, memahami pembicaraan.
            v Bagian depan (lobus frontal) berfungsi sebagai pusat perencanaan, pemahaman, perkataan, gerakan, emosi dan memecahkan masalah.
            v Serebrum dapat dibedakan menjadi tiga area, yaitu area sensori, area motor dan area asosiasi.
            v Area sensori berkaitan dengan penerimaan rangsang dari reseptor ke indra.
            v Area motor berperan merespon rangsang yang sampai ke otak.
            v  Area asosiasi menghubungkn area sensori dan area motor. Area ini berperan penting dalam proses belajar, seperti berpikir, membuat keputusan, menyimpan ingatan dan belajar bahasa.
  b. Otak kecil (serebelum)
            v Otak kecil berfungsi mengoordinasi gerakan otot yang disadari serta pusat keseimbangan dan posisi tubuh.
  c. Otak tengah (mesensefalon)
            v Otak tengah memiliki bagian-bagian, antara lain lobus optik (kolikulus superior) dan lobus auditori (kolikulus inferior).
            v Lobus optik berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata, refleks pupil dan refleks akomodasi. Lobus auditori berfungsi untuk mengatur pendengaran.
            v Otak tengah juga mengandung sekelompok sel saraf yang mengatur tonus otot dan postur (bentuk) tubuh.
  d. Talamus, hipotalamus, dan kelenjar pituitari
            v Di depan otak tengah terdapat talamus, hipotalamus dan kelenjar pituitari.
            v Talamus berfungsi untuk memproses seluruh rangsangan sebelum disampaikan ke bagian lain di otak, melakukan persepsi terhadap rasa menyenangkan, serta mengatur dan mengoordinasi manifestasi luar dari emosi.
            v Hipotalamus berfungsi sebagai pusat pengendali sistem saraf autonom yang mengendalikan antara lain suhu tubuh, lapar, haus, keseimbangan cairan tubuh dan tekanan darah. Hipotalamus juga mengatur beberapa kerja sistem endokrin. Kelenjar pituitari berfungsi untuk menyekresikan hormon.
  e. Sumsum lanjutan (medula oblongata)
            v Sumsum lanjutan berfungsi menghantarkan rangsang dari sumsum tulang belakang otak.
            v Sumsum lanjutan juga berfungsi sebagai pengaturan pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak pencernaan, sekresi kelenjar pencernaan, serta kegiatan tubuh lainnya yang tidak disadari.
            v Sumsum lanjutan juga merupakan pusat gerak refleks seperti keinginan untuk muntah, batuk, bersin, segukan dan gerak menelan.
  f. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
            v Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan rangsang dari dan ke otak serta mengatur gerak refleks tubuh.
            v Bagian luar terdiri atas bahan putih (Substansi alba). Bagian dalam terdiri atas bahan abu-abu berbentuk kupu-kupu atau huruf H (substansi grissea). Di dalam bahan abu-abu terdapat saluran tengah (kanal sentral) yang berisi cairan serebrospinal. Substansi alba mengandung bagian akson bermielin dari neuron. Substansi grissea mengandung bagian badan sel dari neuron.
Hasil gambar untuk sistem regulasi manusia2. Sistem Saraf Tepi


Ø Sistem saraf tepi adalah sistem saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh.

  a. Sistem saraf kranial
            v Sistem saraf kranial terdiri atas 12 pasang serabut saraf otak yang keluar dari otak dan setiap pasangnya menuju ke alat-alat tertentu, misalnya alat indra. Sistem saraf kranial terdiri atas :
            1) Neuron-neuron sensorik ð saraf olfaktori, optik dan auditori.
            2) Neuron-neuron motorik ð saraf okulomotorik, troklear, abdusen, spinal dan hipoglosal.
            3) Neuron-neuron gabungan antara neuron sensorik dan motorik ð saraf trigeminal, fasial dan glosofaringeal. Terdapat salah satu saraf yang memiliki jelajah luas sehingga disebut juga saraf pengembara (saraf vagus).
  b. Sistem saraf spinal
            v Sistem saraf spinal terdiri atas 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang yang keluar dari ruas tulang punggung.
  c. Sistem saraf tak sadar (sistem saraf autonom)
            v Sistem saraf tak sadar adalah sistem saraf yang mengatur organ tubuh yang bekerja di luar kesadaran, misalnya denyut jantung dan tekanan darah.
            v Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik.
            v Kerja sistem saraf simpatetik adalah kebalikan dari kerja sistem saraf parasimpatetik. Efek ini disebabkan oleh perbedaan neurotransmitter yang dihasilkan. Neurotransmitter saraf simpatetik adalah noradrenalin, sedangkan neurotransmitter saraf parasimpatetik adalah asetilkolin.
3. Sinapsis


Ø Sinapsis adalah hubungan antara ujung akson dari sebuah sel saraf dan ujung dendrit dari sel saraf yang lain. Di bagian akhir akson terdapat suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Didlam sitoplasma tombol sinapsis terdapat neurotransmitter, contohnya adalah asetilkolin.

Rabu, 02 Agustus 2017

SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi. 
Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan 
sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon. 

Ginjal

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’. 

Fungsi ginjal: 
  • Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
  • Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
  • Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
  • Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin.
  • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Bagian-bagian ginjal: 
  1. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
  2. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
  3. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan urine dalam bentuk skema:
Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>> uretra >>> urine keluar tubuh.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal)
Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat).
Zat-zat yang terkandung dalam urin

  • Air. Kurang lebih 95%.
  • Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
  • Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
  • Garam.
  • Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar
  1. Jumlah air yang diminum.
  2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
  3. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah.
  4. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.
  5. Stimulus atau saraf.
Gangguan dan kelainan pada ginjal
1. Uremiatertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
2. Albuminuriaurine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
3. Diabetes insipiduspenyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
4. Diabetes melitusterdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
5. Nefritisgangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
6. Batu ginjaladanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih
7. Gagal ginjalginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
8. Hematuriaurin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.

Kulit

Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
Fungsi kulit

  • Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
  • Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.
  • Mengatur suhu badan.
  • Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
  • Tempat menyimpan kelebihan lemak.
  • Sebagai indra peraba.
Bagian-bagian kulit:

bagian-bagian dan anatomi kulit dalam bahasa indonesia1. Epidermis(lapisan kulit ari)

Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum 

  • Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.
  • Mudah terkelupas.
  • Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.
b. Lapisan malpighi 
  • Tersusun dari sel-sel hidup.
  • Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.
  • Terdapat ujung syaraf.

2. Dermis(lapisan kulit jangat)

Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut: 
  • Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.
  • Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
  • Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).
  • Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
  • Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.

3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)

Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
(untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)
Faktor-faktor pemicu keringat: 

  1. Peningkatan aktifitas tubuh
  2. peningkatan suhu lingkungan
  3. guncangan emosi
  4. syaraf
Gangguan pada kulit
  1. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.
  2. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
  3. Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
  4. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit.
  5. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).

Paru-Paru

bagian-bagian dan anatomi paru-paru dalam bahasa indonesiaParu-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air.
Fungsi paru-paru:
Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada paru-paru: 

  • Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.
  • Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.
  • Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.

Hati

bagian-bagian dan anatomi hati dalam bahasa indonesiaHati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.
Fungsi hati: 

  • Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.
  • Menetralkan racun.
  • Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).
  • Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.
  • Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
  • Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.
  • Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).
Gangguan pada hati: 
  1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
  2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.
  3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.